Sabtu, 27 September 2014

Konsep Belajar Sepanjang Hayat

Dalam hidup ini kita tidak akan terlepas dari yang namanya belajar. Kebanyakan orang menganggap bahwa belajar itu hanya dilakukan oleh orang yang sedang mengenyam pendidikan di sekolah formal saja. Padahal konsep yang seharusnya terjadi ialah kita tetap melakukan belajar dalam kehidupan kita. Selama kita  hidup kita harus senantiasa belajar dan tidak terbatas di lingkungan pendidikan formal saja.

Sudah lumrah terjadi, banyak diantara kita yang memiliki pekerjaan yang berbeda dengan keahlian studi  yang diambil ketika sekolah di sekolah formal. Seorang yang pandai dalam mengambil peluang tidak  akan mengalami kesulitan dalam menghadapi hal tersebut, itu karena mereka menggunakan konsep belajar sepanjang hayat dalam hid up mereka.

Belajar sepanjang hayat merupakan konsep belajar yang tidak  dibatasi oleh  ruang dan waktu. Meskipun sudah tidak  menempuh kegiatan belajar di sekolah formal, seorang yang menggunakan konsep belajar sepanjang hayat akan selalu belajar manakala is menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya.

Konsep belajar sepanjang hayat idealnya ditanamkan sejak dini. Sejak Dari kanak-kanak, konsep belajar sepanjang hayat kita terapkan. Walau Sudah pulang sekolah, serial anak yang mrngaplikasikan. Konsep belajar sepanjang hayat akan selalu belajar Dari kehidupannya.

Senin, 25 Maret 2013

Tentang Pembelajaran

Sering kita dengar kata pem belajar an dalam kehidupan kita sehari-hari. Terkadang kita rancu dalam mengartikan kata pembelajaran. Para pengajar dalam hal ini guru, kebayakan mengartikan pembelajaran sebagai transfer ilmu, padahal dari pengertian masing-masing istilah terlihat jelas berbeda. Sebenarnya apa beda dari keduanya? Berikut beda antara pengajaran dan pem belajar an :
  • Pengajaran merupakan proses yang berkaitan dengan penyebaran ilmu atau lebih tepatnya proses transfer ilmu dari satu individu yang disebut pengajar atau guru kepada individu lainnya yang disebut pelajar.
  • Pem belajar an merupakan proses yang berkaitan dengan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih maju, lebih tinggi dan lebih baik dari tingkah laku sebelumnya.
Jika kita lihat lagi dunia pendidikan kita, mayoritas guru masih belum menerapkan konsep pem belajar an di sekolah, mereka baru bisa menerapkan pengajaran disekolah. Padahal di dalam UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 dijelaskan secara rimci bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pem belajar an agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dari pengertian pendidikan menurut UU saja dikatakan kalau pelayanan pendidikan yang harus diberikan kepada para siswa adalah pem belajar an dan bukannya pengajaran.

Output yang dihasilkan dari kedua proses pun berbeda. Pengajaran akan menghasilkan output siswa yang menguasai ilmu yang diberikan oleh guru, baik itu berupa teori-teori maupun keahlian dan kemahiran yang diajarkan guru. Misalnya dari tidak bisa membaca menjadi bisa membaca. Sedangkan pada proses pem belajar an akan menghasilkan output berupa siswa yang  berubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik. Misalnya dari siswa yang tidak bisa membaca jadi tidak bisa membaca hanya saja selain bisa membaca siswa juga akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi lebih gemar membaca.

hal yang perlu ditekankan disini adalah dalam pem belajar an, guru dituntut untuk membimbing siswa dari segi kognitif, afektif dan psikomotornya. Memang terasa berat memang tangung jawab seorang guru sebagai pendidik,…namun semua guru pasti sependapat untuk memberikan yang terbaik kepada siswasiswanya.

Dengan demikian, jika berjalannya konsep pem belajar an di kalangan para pendidik khususnya guru diharapkan warna pendidikan di Negara kita akan berubah kea rah yang lebih baik sehingga output yang dihasilkan pun akan lebih baik pula.